Sebagai produsen smartphone terbesar di Cina, Huawei mampu membuktikan dirinya bisa bersaing dengan pabrikan smartphone global lainnya. Bahkan tercatat, Huawei mampu bertengger di peringkat ketiga pasar smartphone global.
Gosip terbaru, Huawei dikabarkan akan ikut meramaikan ajang Mobile World Congress (MWC) 2018 yang tidak lama lagi akan digelar di Barcelona. Tak hanya sekadar ikut meramaikan, Huawei pada acara pameran perangkat gadget tahunan ini juga akan memamerkan inovasinya. Inovasi terbaru yang dikembangkan Huawei adalah teknologi Fast Charging milik huawei sendiri. Teknologi ini memungkinkan baterai pada perangkatnya diisi ulang dengan waktu lebih cepat.
Pada dua demo yang telah dilakukannya, baterai perangkat Huawei yang disebut berkapasitas 600 mAh dapat terisi sebanyak 68% dalam dua menit, sedangkan baterai berkapasitas 3.000 mAh terisi sebanyak 48% dalam lima menit pengisian.
Teknologi ini diikembangkan Huawei Central Research Institute, melalui divisi Watt Lab. Teknologi ini lebih cepat dibanding teknologi quick charge lain, seperti Qualcomm Quick Charge dan Samsung Adapative Fast Charging.
Huawei menyebut, teknologi ini merupakan hasil penyatuan heteroatoms ke molekul graphite pada anode. Penyatuan ini mampu meningkatkan kemampuan heteroatom menangkap daya sehingga baterai terisi lebih cepat tanpa perlu menambah kapasitas dan kepadatan molekul pada baterai.
Namun, Huawei menegaskan bahwa bahwa teknologi fast charging terbaru ini tidak akan berpengaruh pada masa pakai baterai atau life cycle, sehingga aman digunakan. Sayangnya, teknologi ini belum bisa digunakan pada baterai smartphone Huawei yang ada saat ini. Huawei mengakui untuk memanfaatkan teknologi ini, diperlukan alat pengisi daya khusus. Huawei juga belum mengungkapkan waktu pendistribusian teknologi ini pada perangkatnya.
