Layanan Telemedicine kini hadir di aplikasi PeduliLindungi dengan menggandeng Halodoc. Melalui layanan telemedicine ini, masyarakat bisa tetap terhubung dengan dokter secara daring sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. Hal ini merupakan upaya Pemerintah untuk mempermudah layanan kesehatahan kepada masyarakat.
PeduliLindungi merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk menghentikan penularan Virus Coronavirus Disease (COVID-19). Aplikasi ini mengandalkan kepedulian (peduli) dan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita COVID-19 dapat dilakukan.

Aplikasi ini bekerja dengan menggunakan Bluetooth untuk merekam informasi yang dibutuhkan. Pertukaran data akan terjadi ketika ada gadget lain dalam radius bluetooth yang juga terdaftar di PeduliLindungi. PeduliLindungi selanjutnya akan mengidentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19 atau PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pengawasan).
Apa iu Layanan Telemedicine?
Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Aplikasi telemedicine saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan dengan memakai peralatan video conference.
Jonathan Sudharta selaku CEO Halodoc mengatakan, Hadirnya akses layanan telemedicine Halodoc di aplikasi PeduliLindungi menjadi langkah awal untuk memperkuat ekosistem penanganan COVID-19 yang lebih komprehensif di Indonesia.
Dengan layanan telemedicine, masyarakat juga bisa mengurangi kunjungan ke fasilitas layanan kesehatan apabila tidak dalam kondisi darurat. Melalui kolaborasi ini kami berharap semakin banyak lagi masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi telemedicine untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Saat ini pengguna bisa lebih waspada saat beraktivitas dan menerapkan protokol pencegahan sesuai anjuran dokter. Apabila merasakan gejala seperti influenza, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter di Halodoc, sehingga risiko penyakit bisa kita antisipasi lebih dini,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Ahmad M. Ramli, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Aplikasi ini sudah diluncurkan pada bulan Maret 2020. Fitur utamanya untuk memetakan dan memantau pergerakan orang-orang yang pernah dinyatakan positif COVID-19. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk anda.